Tak bisa dipungkiri sebagai manusia inginnya rasa bahagia, rasa cinta, rasa senang atau apapun segala rasa yang menyenangkan hati saja yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Kalau bisa, tak usah ada rasa sedih, kecewa, pun takut dan sebagainya…
RASA KECEWA?Seperti yang pernah insan ungkapkan dalam blog sebelumnya…bahwa rasa memang tak pernah muncul dalam saat yang berbarengan. Detik ini senang…mungkin saja sedetik kemudian berubah duka. Kala duka dan sedih melanda, bukankah peraduan nyaman kita adalah ketika kita bisa meluapkan kesedihan itu kepada yang mengerti diri kita, Dialah Allah yang menciptakan kita.
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman ~ Surah Al-Imran ayat 139
Semakin kusadari, bahwa dari rasa kecewa ini, mungkin Allah hendak menyadarkan kita akan keterlenaan dari rasa bahagia…atau rasa sedih yang kita alami, menyadarkan kita dari terbuainya rasa senang. Karena mungkin saja keterlenaan itu membuat kita lupa sebagai makhluk-Nya. Sungguh…sadarkah kalau ini merupakan bentuk kasih sayang-Nya??
Dalam heningan sujudku penuh harap, Ya Rabb jangan biarkan hamba larut dalam rasa fana, tapi biarkan hamba terus terhanyut dalam aliran nada cinta dan kasih-Mu yang abadi, jika rasa itu berupa kecewa…biarkan berjalan kalau itu bisa membuatku semakin cinta pada-Mu…jika rasa itu berupa sedih biarkan tetap kurasa kalau itu bisa membuatku merasakan hangatnya kasih-Mu. Karena kebahagiaan bagiku adalah ketika aku selalu berada dalam naungan-Mu.
Maka izinkan aku mengungkap rasa…Terima kasih ya Rabb, dalam rasa kecewa ini justru membuatku semakin dekat dengan-Mu
Pujuklah diri, putus cinta mungkin :
1.Allah ingin temukan yg lebih baik
2.Allah akn kembalikan semula dirinya bila dia jadi lebih baik atau anda jadi lebih baik
3.Kafarah kpd dosa – dosa kita..Untuk kita lebih dekat kepada-NYA
No comments:
Post a Comment